Enter your keyword

News

ROSEWOOD TANAH LOT, HOTEL BINTANG LIMA PLUS PERSEMBAHAN DARI GRUP CIPUTRA

ROSEWOOD TANAH LOT, HOTEL BINTANG LIMA PLUS PERSEMBAHAN DARI GRUP CIPUTRA

Direktur Ciputra Property Artadinata Djangkar mengatakan, bisnis hotel bintang lima plus di Bali juga bagus. Itulah sebabnya, pengembang akan membangun Rosewood Hotel di kawasan Tanah Lot pada 2015.

Proyek yang berdiri di atas lahan 12 hektare tersebut diproyeksikan menelan investasi Rp 900 miliar. Di samping hotel, di atas lahan yang sama, akan dibangun 105 unit vila.

Artadinata menjelaskan, Rosewood Tanah Lot satu kelas dengan Raffles Hotel di Jakarta. Namun demikian, keduanya memiliki segmen pasar yang berbeda. Raffles Hotel Ciputra World (CW) 1 Jakarta membidik segmen bisnis, sedangkan Rosewood Bali menyasar segmen resort. Rosewood berkapasitas 80 kamar, sedangkan Raffles 173 kamar.

“Saat ini, Rosewood sudah tahap cut and fill lahan. Nantinya akan dibangun stand alone, di mana di belakangnya akan berdiri beberapa vila,” papar Artadinata saat pengoperasian Raffles Hotel Jakarta, baru-baru ini, dikutip dari Beritasatu.com.

Vila yang dibangun sebanyak 105 unit, dengan 88 unit akan dijual dan sisanya tidak dijual. Vila yang akan diluncurkan pada April mendatang tersebut ditawarkan dengan harga Rp 3-5 miliar per unit.

Ia menjelaskan, ada dua alasan mengapa Ciputra mengembangkan hotel bintang lima plus. “Pertama, hotel tersebut hanya baik kalau di sekitarnya juga dibangun proyek lain. Kedua, hotel bintang lima plus pasarnya tipis dan pemainnya tidak banyak. Lalu mengapa kami membangun di Bali? Karena kebanyakan yang berdiri adalah hotel bintang lima ke bawah. Tapi, saya tidak mengatakan bahwa hotel seperti ini untungnya akan banyak. Keuntungan justru datang dari samping, dari proyek-proyek yang menumpang,” papar Artadinata.

Citra Tower Kemayoran

Pada kesempatan terpisah, President Director PT Ciputra Residence Budiarsa Sastrawinata mengatakan, proyek perkantoran Citra Towers Kemayoran sedang dalam tahap pembangunan fisik. Proyek senilai Rp 2 triliun ini terdiri atas dua menara, dengan ketinggian masing-masing 25 lantai, dan satu mezzanine. Citra Towers juga dilengkapi dengan fasilitas lifestyle commercial area. Perkantoran ini dirancang dengan konsep ramah lingkungan.

“Selain itu, Citra Towers berkualitas tinggi sebagai workplace yang representatif dan memiliki fasilitas penunjang aktivitas bisnis yang lengkap. Dengan kekuatan brand Ciputra, kami harapkan Citra Towers akan menjadi icon baru kawasan Kemayoran yang cukup kuat,” kata Budiarsa belum lama ini.

Citra Towers dipasarkan secara strata title dengan harga Rp 30 juta per meter persegi. Status kepemilikan sertifikatnya adalah hak guna bangunan (HGB) di atas hak pengelolaan lahan (HPL). Status itu sama seperti HGB biasa dengan masa guna 30 tahun dan dapat diperpanjang ke BPN, dengan disertai surat rekomendasi dari Otoritas Kemayoran. Setiap satu lantai terdiri atas 12 unit dengan luas 70 meter persegi sampai 174 meter persegi. (bn)