Enter your keyword

News

BEYOND THE EAST: EKSPLORASI KONSUMERISME GLOBAL

BEYOND THE EAST: EKSPLORASI KONSUMERISME GLOBAL

Sebanyak 28 karya seni dari 15 seniman besar Indonesia akan diboyong ke Roma, Italia dalam bentuk sebuah pameran seni bertajuk “Beyond The East: A Gaze on Indonesian Contemporary Art”. Pameran ini diadakan di MACRO Testaccio, Roma, Italia dari tanggal  15 November 2011 hingga 15 Januari 2012. “Beyond The East” dikuratori oleh Dominique Lora, yang dalam jumpa pers Kamis, (3/11) turut hadir via Skype.

Menurut Presdir Ciputra Artpreneur Center Rina Ciputra Sastrawinata, “Beyond The East” diharapkan akan menjadi suatu platform yang bisa menjembatani para seniman Indonesia untuk lebih dikenal di kancah dunia. Terlebih lagi karena dunia seni dan seniman kontemporer Indonesia belum terlalu dikenal di Italia. “Sangat sedikit orang/ kolektor seni  Italia yang mengenal dunia dan karya seni Indonesia,” cetus Dominique menegaskan pernyataan Rina.

“Beyond The East” menampilkan suatu generasi baru dari kelompok seniman Indonesia masa kini yang terdorong oleh kebutuhan untuk membangun sebuah jati diri glocal (global-local) yang sama sekali baru. Kini seluruh bagian dunia disatukan oleh teknologi media baru tetapi mereka semua berbagi kebutuhan yang sama, yaitu melestarikan kemajemukan patrimoni historis.

Para seniman yang karya-karyanya dipamerkan di Roma yaitu Agus Suwage, F.X. Harsono, Yuli Praytno, Melati Suryodarmo, Mella Jaarsma, Heri Dono, Made Wianta, Eko Nugroho, Entang Wiharso, Ugo Untoro, Titarubi, Astari Rasyid, Arya Pandjalu, S. Teddy Darmawan, Budi Kustarto. Dalam perannya sebagai seorang kurator, Dominique mengakui ia berdialog dengan intensif dengan setiap seniman mengenai karya seni yang terpilih. Ia membicarakan banyak hal dengan setiap seniman yang terlibat, misalnya mengenai material yang digunakan dalam setiap karya, spiritualitas yang ada, kedalaman makna yang ada dalam karya, dan sebagainya. Semua seniman Indonesia menurut Dominique bak seorang pejuang yang mengangkat nama besar negaranya di kancah internasional. Setiap karya ini mengangkat spiritualitas yang mengajak penikmat seni untuk kembali ke akar, pada diri mereka masing-masing di tengah derasnya arus globalisasi yang seolah menyatukan setiap sudut dunia.

Saat ditanya mengenai kriteria yang digunakan oleh kurator dalam pemilihan karya, Dominique Lora menjawab dengan lugas dan tegas bahwa sangat tidak mungkin untuk memandang pameran ini sebagai suatu representasi yang sempurna dari dunia seni kontemporer Indonesia. Di antara begitu banyak karya, kurator harus memilih 15 yang ia pandang paling sesuai untuk diapresiasi oleh publik di Italia. Lebih lanjut Dominique mengatakan bahwa karya-karya yang ia pilih pada hakikatnya memiliki sebuah benang merah yang membuat satu karya dengan karya yang lain seolah saling berkomunikasi. “Seolah ada sebuah dialog yang tercipta antara semua karya yang terpilih,”  imbuh Dominique dengan bahasa Inggris yang relatif lancar.

Pameran ini selain dihadiri oleh Rina Ciputra Sastrawinata sebagai Presdir Ciputra Artpreneur Center, juga mengundang Tubagus Andre dari Galeri Nasional, Laura Lamia selaku sekretaris kedutaan besar Italia yang berkedudukan di Jakarta serta salah satu seniman Indonesia yang mengikuti pameran ini, Made Wianta.

Pameran ini akan menghadirkan suatu kumpulan karya yang berfokus pada eksplorasi mekanisme konsumerisme kolektif, yang membedah hubungan dan nilai-nilai yang mengikat masyarakat modern kepada penyembahan ‘berhala’ masa modern yang berupa merek-merek terkenal. Beyond The East bisa dikatakan menjadi suatu upaya untuk menjelaskan fenomena budaya dan sosial yang tengah melanda manusia modern.