CIPUTRA ARTPRENEUR CENTER GELAR PAMERAN FOTOGRAFI
Ciputra Artpreneur Center menyelenggarakan pameran seni rupa fotografi Indonesia dengan menampilkan karya dari 77 seniman dan fotografer kenamaan mulai Sabtu, 22 Oktober hingga 6 November 2011 di Ciputra World Marketing Gallery, Jakarta Selatan.
Presiden Direktur Ciputra Artpreneur Center Rina Ciputra Sastrawinata yang meresmikan acara ini mengatakan bahwa pameran yang bertema “Beyond Photography 2011” ini bertujuan memetakan perkembangan seni fotografi dewasa ini dunia seni rupa Indonesia, khususnya seni rupa kontemporer, melalui kacamata 77 seniman dan fotografer.
“Bila seorang fotografer dalam pameran ini hasilnya karyanya dapat terjual, itu sudah merupakan suatu kegiatan artpreneur,” kata Rina Ciputra.
Pameran ini dilaksanakan dalam rangkaian perayaan ulang tahun Ciputra yang ke-80 dan ulang tahun Ciputra Group yang ke-30. Inspirasi pameran ini sejalan dengan komitmen Ciputra Group pada dunia seni, lahir dari sebuah diskusi mendalam bersama dua kurator Jim Supangkat dan Asmudjo Jono Irianto.
“Pemilihan tajuk Beyond Photography dikaitkan dengan konmdisi dunia fotografi di Indonesia saat ini dan dimaksudkan sebagai stimulan untuk melampuai perkembangan yang sudah berlangsung sejak lama,” kata Jim Supangkat.
Dalam 30 tahun terakhir fotografi tela memasuki perkembangan seni rupa kontemporer dan karya foto seringkali hadir sebagai primadona pada biennale atau triennale terkemuka dunia. Namun di Indonesia, persentuhan fotografi dan seni rupa kontemporer ini baru terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut Jim Supangkat, para peserta pameran ini terdiri dari fotografer profesional yang sekarang ini bergerak di dunia foto iklan, foto model, foto fashion, dan dunia foto urnalistik . Beberapa di antaranya sejumlah fotografer muda, dan perupa (pelukis) yang mengenal dunia fotografi dan menggunakan juga foto sebagai media ungkapan dan perupa kontemporer yang menggunakan fotografi untuk menampilkan ungkapan bahkan ungkapan radikal.
“Tajuk Beyond Photography dimaksudkan juga untuk menandai perkembangan yang sudah umum diketahui yaitu munculnya teknologi komputer,” kata Jim Supangkat.
Sekarang ini hampir tak ada fotografer yang tidak menggunakan manipulasi digital dengan perangkat lunak photoshop dalam menyajikan karya. Secara bertahap perkembangan ini membalik citra fotografi, membangun jarak di antara foto dan realitas.
“Beyond Photography mencoba menandai pergeseran ini, perubahan dari fotografi sebagai rekaman realitas ke fotografi sebagai opini tentang realitas,” kata Jim.