Apakah Arti Mengubah Kotoran dan Rongsokan Menjadi Emas ? (Seri CiputraWay Bagian II)
“Seorang entrepreneur mengubah kotoran dan rongsokan menjadi emas”
Definisi diatas adalah definisi sederhana namun kaya makna dari Ciputra. Mari kita melakukan eksplorasi dan refleksi sebagai berikut :
- Apakah sudah ada bukti bahwa kotoran dan rongsokan bisa diubah menjadi emas? Belum ada bukan? Pesan yang dapat kita tangkap adalah entrepreneurship cara Ciputra adalah entrepreneurship yang berani bermimpi dengan cara mencita-citakan sesuatu yang belum ada contoh sebelumnya. Dalam kalimat lain, Ciputra mengatakan sebagai “The Power of Dream”. Kalimat dari George Bernard Shaw akan melengkapi pengertian diatas, ia mengatakan, “You see things, and you see why. But I dream things that never were, and I say Why Not?”
- Apakah mungkin saat ini sudah ada sebuah proses teknik yang dapat mengubah rongsokan jadi logam mulia emas? Mungkin saja sudah ada namun barangkali biayanya terlalu mahal sehingga lebih baik ditambang saja. Apakah suatu kali bisa ditemukan sebuah inovasi yang benar-benar dapat mengubah besi rongsokan menjadi emas dengan harga lebih murah? Mungkin saja bukan, itu sesuatu yang mungkin terjadi di masa depan bila ada upaya terus menerus. Hal ini memperlihatkan bahwa seorang entrepreneur bukan sekedar bermimpi yang mustahil terjadi. Mereka memimpikan dengan sengaja sesuatu yang indah yang caranya belum ditemukan, namun ada kemungkinan untuk ditemukan. Bagi seorang entrepreneur, yang dipikirkan adalah impiannya dulu baru caranya. Walt Disney mengatakan,”If you can drean it, then you can do it”. Jadi, cara mengikuti impian dan bukan impian mengikuti cara yang sudah ada. Dengan kalimat singkat, entrepreneur menghancurkan solusi lama dengan menciptakan impian baru.
- Apa saja cara kita meningkatkan nilai barang rongsokan? Aksi sederhana sampai dengan inovasi dapat dilakukan. Pertambahan nilai baru ini bisa sederhana saja dengan cara memilah-milah barang bekas sehingga dapat dijual atau dengan cara menambah nilai kreativitas seperti menjadikannya sebagai benda seni. Semakin banyak dan berkualitas nilai tambah yang dikenakan, maka barang rongsokan akan semakin mahal. Untuk besi rongsokan diubah jadi emas berapa banyak nilai tambah yang harus diciptakan? Banyak sekali bukan? Tidak mungkin hanya dengan tindakan sederhana, kotoran dan rongsokan bisa menjadi emas. Ini memperlihatkan bahwa entrepreneur cara Ciputra adalah entrepreneurship yang ingin berinovasi di beragam hal sedemikian rupa sehingga pelanggan tidak bisa bilang tidak?
- Emas adalah hasil akhir dari proses kreatif dan dramatis yang dilakukan seorang entrepreneur. Emas adalah logam mulia, manusia di seluruh dunia melihat emas sebagai benda berharga. Emas selalu dicari, dijaga, diperlihatkan, dan diperjualbelikan karena emas juga produk investasi. Entrepreneurship cara Ciputra melihat dan menilai karta seperti “emas” tersebut. Sebagai entrepreneur, kita patut bertanya terus menerus apakah yang kita hasilkan ini sungguh telah menjadi sesuatu yang sangat berharga bagi pelanggan sehingga mereka mencari, membeli dengan harga premium kemudian bisa dijual dengan harga yang lebih baik lagi.
Pemahaman “mengubah kotoran dan rongsokan menjadi emas” dapat kita ganti dengan kalimat-kalimat seperti di bawah ini untuk menciptakan konteks yang sesuai dengan bisnis real estate, yakni :
- Seorang entrepreneur mengubah daerah kering dan gersang menjadi perumahan terkemuka.
- Seorang entrepreneur mengubat sudut kota yang kumuh dan rawan kejahatan menjadi sebuah kompleks gedung komersial multi fungsi yang ramai dikunjungi pelanggan.
- Seorang entrepreneur mengubah lokasi yang terpencil seperti “tempat jin buang anak” menjadi daerah tujuan wisata yang terkenal sampai ke luar negeri.
Apakah definisi di atas bisa diberlakukan pada mereka yang bukan pemilik sebuah bisnis? Inilah contoh-contohnya :
- Seorang Direktur yang “entrepreneur” akan mengubah masalah perusahaan menjadi peluang baru yang belum pernah ada sebelumnya.
- Seorang Manager yang “entrepreneur” akan mengubah keluhan pelanggan menjadi inspirasi yang menghasilkan produk yang superior.
- Seorang Arsitek yang “entrepreneur” akan mengubah kavling sudut atau tusuk sate menjadi kavling eksklusif bernilai tinggi.
- Seorang Sales yang “entrepreneur” akan mengubah keraguan pelanggan menjadi sebuah keyakinan baru dalam diri pelanggan bahwa ia juga perlu mengajak teman-temannya untuk tinggal di proyek Ciputra.
(Tulisan oleh Antonius Tanan, Direktur Senior Ciputra Group. Disarikan dari Booklet “Memahami 12 Prinsip Entrepreneurship Ciputra Way”. Sebuah Refleksi Tentang Entrepreneurship Ciputra Way. Jakarta. 2017)