CIPUTRA PROPERTY MENANGI KATEGORI INDUSTRI PROPERTI DALAM ECONOMIC CHALLENGES AWARDS 2014
Ciputra Property menjadi penerima Economic Challenges Award dalam kategori industri properti. Seremoni penghargaan yang digelar kemarin malam di Studio Metro TV Kedoya (17/11) itu dihadiri oleh CEO Ciputra Property, Candra Ciputra, dan Direktur Keuangan Ciputra Property Tulus Santoso. Ciputra dianggap dapat menggerakkan sektor properti dalam negeri di saat krisis global masih belum sepenuhnya sirna.
Setelah menerima penghargaan, Candra menyampaikan bahwa kelompok bisnis yang didirikan oleh sang ayah Dr (HC) Ir Ciputra 33 tahun yang lalu itu dapat diraih berkat 3 prinsip fundamental IPE: Integritas, Profesionalisme, dan Entrepreneurship. “Ciputra Property telah membangun proyek sejumlah 78 yang tersebar di 38 kota di seluruh Indonesia dan luar negeri. Ini dilakukan untuk menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan kita jelang sebentar lagi,”terangnya saat memberikan testimoni.
Selain bergerak di bidang industri properti, Ciputra Property dikenal aktif dalam melakukan upaya CSR Entrepreneurship dan Artpreneurship (gabungan seni dan entrepreneurship). Bersama Bank Mandiri, selama beberapa tahun mereka mengadakan pelatihan bersama bagi para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di sejumlah negara, seperti Singapura, Hong Kong, dan Korea. Sebelumnya, sejumlah dosen di kampus-kampus juga dilatih di AS mengenai pembelajaran bermuatan entrepreneurship sehingga dapat menjadi penyebar apa yang disebut Ir Ciputra sebagai “virus entrepreneurship’. Sementara dalam bidang seni, Ciputra mendirikan Ciputra Museum dan Galeri yang berada di jantung kegiatan bisnis Mega Kuningan Jakarta.
Ciputra Property dianugerahi penghargaan dalam kategori tersebut karena dipandang mampu memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan dewan juri, yaitu korporasi properti asli Indonesia, mampu menunjukkan pertumbuhan bisnis yang positif selama masa krisis keuangan dunia, mampu memberikan nilai tambah dan memberikan sumbangsih pada kemajuan ekonomi bangsa dan negara.
Kiprah Ciputra Property merasa perlu diapresiasi mengingat awal tahun 2014 muncul skeptisme mengenai tingkat pertumbuhan properti Indonesia yang dikatakan akan melambat karena harga properti yang terus menanjak dalam beberapa tahun terakhir secara signifikan. Ditambah dengan kondisi politik yang hingar bingar karena pemilihan legislatif dan presiden, grup ini masih menunggu dan mengamati tetapi juga pada saat yang sama terus melangkah dengan kewaspadaan dalam menggarap berbagai peluang yang ada. (Akhlis)