Penghargaan “100 Fastest Growing Company Awards” Dianugerahkan Bagi CTRA
Di tengah kelesuan ekonomi, pesimisme mikro, dan fenomena disruption, PT Ciputra Development Tbk masih mampu menunjukkan kinerja bisnis secara positif, sehingga masuk dalam kategori 100 perusahaan go public non-keuangan dan non-BUMN yang berhasil tumbuh positif dalam lima tahun terakhir. Prestasi ini membuat CTRA berhasil meraih penghargaan sebagai “100 Fastest Growing Company Awards” versi Majalah Infobank.
Penghargaan diberikan oleh Direktur Biro Riset Infobank Eko B Supriyanto kepada Senior Director PT Ciputra Development Tbk Tulus Santoso, Kamis (25/1), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Even yang sudah diselenggarakan hingga dua kali ini turut dihadiri para top manajemen perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor industri yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan data dari Infobank, 100 emiten tersebut dibagi dalam delapan kategori, yakni sektor pertanian, sektor pertambangan, sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri, sektor industri barang konsumsi, sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan, sektor infrastruktur dan transportasi, serta sektor jasa perdagangan dan investasi.
“Berhasil tumbuh dengan mencetak laba positif di tengah tekanan kelesuan ekonomi, pesimisme mikro, dan gempuran disruption adalah prestasi yang layak diapresiasi,” kata Eko.
Eko menambahkan keberhasilan 100 emiten untuk tetap tumbuh dalam lima tahun terakhir tak lepas dari keberhasilan manajemen dalam melakukan transformasi internal dan eksternal. Mereka terus melakukan inovasi dengan mengubah cara berjualan dan meninggalkan cara-cara lama, menghadirkan produk-produk baru, serta menyasar klien-klien baru.
Sebelum even penghargaan digelar, panitia juga melaksanakan Seminar Nasional dengan tema “Tantangan dan Strategi Menghadapi Disruption dan Tahun Politik”. Tulus Santoso yang juga menjadi salah satu pembicara di seminar itu mengatakan bahwa PT Ciputra Development Tbk terus melakukan transformasi, inovasi, dan penyesuaian segmentasi pasar.
“Penyesuaian segmentasi pasar kami lakukan karena karakter konsumen juga ikut berubah. Mau tidak mau, kami harus ikut berubah juga. Contohnya adalah selama 2017 Ciputra Development meluncurkan sekitar empat proyek baru. Di proyek baru itu, kami membuat produk-produk properti dengan harga dibawah Rp 1 miliar. Mengapa demikian? Karena range harga inilah yang saat ini paling diminati pasar,” katanya.
Biro Riset Infobank juga merekomendasikan empat pendekatan yang bisa dilakukan emiten agar bisa survive, sustain, dan growth. Pertama, perusahaan harus melakukan sharing, bekerjasama atau berdamai dengan teknologi.
Kedua, perusahaan harus mulai menggunakan data analitik. Dengan data analitik ini, plan perusahaan ke depan lebih jelas target yang akan dicapai dan strategi pencapaiannya.
Ketiga, perusahaan harus focus on customer. Perusahaan harus selalu berpikir apa yang saat ini dibutuhkan oleh customer, bukan memaksa customer untuk memahami produk yang kita buat.
Keempat, perusahaan harus menggunakan data digital untuk komunikasi dan branding value. Era media sosial (medsos) harus benar-benar dimanfaatkan untuk jejaring komukasi secara efektif dan efisien.
(Teks dan Foto oleh Boni Pramudya)