PENTAS TEATER MUSIKAL “I LA GALIGO”
03 Juli 2019.
Karya Musik -Teater Kelas Dunia,
World Heritage Memory of The World – UNESCO,
Telah Dipentaskan di 9 Negara & 12 Kota di Dunia,
Terinspirasi Sastra Klasik Bugis, Sastra Asli Indonesia, Sureq Galigo,
Kisahnya Menandingi Keseruan “Mahabharata” maupun “Ramayana”
I La Galigo adalah pementasan panggung yang naskahnya diadaptasi dari Sureq Galigo, naskah Bugis kuno yang berasal dari abad 14. Sureq Galigo telah diakui UNESCO sebagai World Heritage – Memory of The World.
Dalam pementasan I La Galigo ini, diceritakan suatu epos petualangan, dongeng moral, dan pencarian cinta sejati yang dilakukan dengan penuh keberanian oleh keturunan para dewa. Inti cerita ini adalah cinta yang tabu antara tokoh utamanya, Sawerigading, dengan saudari kembarnya, We Tenriabeng; pertarungannya untuk mengusir nafsu yang dapat menghancurkan kerajaan mereka; dan pencarian cinta yangn sempurna dan tak bermasalah kepada sepupu mereka, We Cudaiq.
Saat ini I La Galigo sudah mendapatkan pengakuan dunia. Edward Rothstein dari The New York Times, menyebutnya sebagai “…stunningly beautiful music-theater work” ketika lakon ini dimainkan di festival Lincoln Center pada pertengahan 2005 di New York, Amerika Serikat. Pengakuan serupa juga datang ketika lakon ini pertama kali dipentaskan (world premiere) di Esplanade, Singapura, dan tur keliling dunia. 9 Negara dan 12 kota dunia sudah disambangi – Het Muziektheater (Amsterdam), Forum Universal de les Cultures (Barcelona), Les Nuits de Fourviere (Rhone-France), Ravenna Festival (Italy), Metropolitan Hall for Taipei Arts Festival (Taipei), Melbourne International Arts Festival (Melbourne), Teatro Arcimboldi (Milan), sebelum akhirnya kembali ke Makassar untuk dipentaskan di Benteng Rotterdam, dan baru-baru ini dipilih sebagai pementasan khusus berkelas dunia pada saat Annual Meetings IMF-World Bank Group 2018 di Bali.
Penghargaan internasional pada karya ini sudah terbukti, sekarang sudah selayaknya I La Galigo dapat dinikmati kembali Indonesia. I La Galigo, sebuah pertunjukan kolosal yang terinspirasi kekayaan budaya Indonesia, untuk pertama kalinya dipertunjukan secara terbuka di Ciputra Artpreneur, Jakarta.